Senja baru saja merunduk di ufuk barat ketika sebuah mobil hitam terparkir di depan rumah minimalis bercat putih s**u. Rumah itu tampak sederhana, bersih, dan teduh. Memancarkan kehangatan yang mencerminkan jiwa sang pemilik. Sebelum bel sempat disentuh, pintu telah terbuka. Aura berdiri di sana, mengenakan apron bermotif bunga-bunga kecil. Aroma tumisan dan rempah yang sedang dimasak menyelinap keluar dari dapur, menyambut kedatangan Victor dengan penuh kerinduan. Tanpa banyak kata, Aura melangkah maju, dan langsung memeluk Victor. Pelukannya ringan dan hangat. "Selamat datang di rumahku, Kak," ucap Aura dengan suara lembut, nyaris seperti harapan yang akhirnya dikabulkan. Victor membeku sejenak. Panggilan itu masih terasa asing di telinganya, tapi ada kehangatan yang perlahan menembu