Bab 44. Cerita Memilukan Tentang Keiya

1578 Kata

Keesokan harinya, tepatnya di hari Minggu saat waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Langit di atas kota tampak cerah. Hari ini bukan sekadar kunjungan biasa, ini adalah hari di mana Firdaus akan berhadapan langsung dengan kenyataan yang telah lama ia nantikan, dan kenyataan itu adalah Keisya Amora. "Akhirnya hari ini tiba, hari yang aku nantikan selama berapa bulan ya? Akhirnya aku bisa ketemu putriku," batin Firdaus sembari tersenyum. Senyumnya terlihat cerah, lebih cerah dari cuaca Jakarta hari ini. Ya, Firdaus benar-benar datang menepati janjinya kemarin pada Aura. Wajah pria itu tegang dan matanya tampak merah karena semalaman tak tidur. Firdaus sudah terlalu sering menatap foto Keisya dalam diam dan hari ini ia akan menatap mata anak itu secara langsung. Ia akan berdiri di hadapan putr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN