Lisa segera berjalan memutari mobil untuk menyusul Nania. Ia takut, terlebih mereka berada di jalan yang cukup sepi dari pemukiman. Meski belum terlalu malam, tapi tak banyak kendaraan yang lewat. “Aduh, Nan. Bagaimana ini? Bagaimana kalau mereka bukan orang baik-baik?” bisik Lisa. Ia tak berniat menghentikan orang lewat sebab khawatir justru akan dimanfaatkan atau bahkan dipalak. Tapi justru, ada orang yang sengaja berhenti. “Jangan berprasangka buruk, Lis. Siapa tahu mereka memang berniat baik menolong kita,” balas Nania juga dengan bisikan. “Tapi kita harus berhati-hati, Nin. Zaman sekarang kita tidak boleh langsung percaya dengan orang asing.” Nania mengangguk. Sebenarnya ia juga takut. “Um, begini, ban mobilku kempes,” ucap Nania dengan hati-hati. Dua pria itu saling melempa