“Na- Nania. Ini benar kau?” Nania menatap wanita itu dalam diam kemudian tersenyum. “A … hai, lama tidak bertemu, Berly,” ucap Nania. Berly adalah sepupu Arsen, dan juga mengetahui hubungannya dengan Arsen. “Kau dengan siapa?” tanya Berly seraya mengarah pandangan pada Leon yang memasang wajah suram. Leon tidak ingin diganggu lagi, ingin menghabiskan makan malamnya dengan Nania dengan tenang. Nania melirik Leon sekilas dan menjawab, “Dia … suamiku.” “Apa?” Berly tampak tak percaya. Ia menatap Nania dan Leon bergantian. Ia tak mengira Nania bisa memiliki suami tampan. “kau serius? Dia suamimu? Jadi kau sudah menikah? Sejak kapan? Kenapa kau tidak mengundangku?” tanyanya bertubi-tubi. “Maaf, kupikir kau akan sibuk mempersiapkan pernikahan kakak sepupumu. Kami menikah seminggu lalu,” k