“Loh, Nania.” Steven sedikit terkejut saat bertemu Nania. Seperti yang Nania rencanakan, ia mendatangi rumah ayah mertuanya untuk membongkar rahasianya dan Leon. Dirinya sudah sudah terlanjur marah, sudah terlanjur berpikir bahwa Leon harus bertanggung jawab atas dipecatnya dirinya dari pekerjaannya. “Selamat sore, Ayah. Maaf mengganggu waktu Ayah. Sebenarnya, ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Nania dengan sopan. Ia bersyukur bukan ibu mertuanya yang membuka pintu. Jika tidak, mungkin saat ini dirinya masih berhadapan dengan nenek sihir itu. “Begitukah? Ah, atau apa mengenai pemeriksaanmu? Kau sudah periksa? Bagaimana hasilnya?” tanya Steven dengan antusias. “A … tidak,” jawab Nania. Di luar rumah, sebuah mobil baru saja berhenti yang mana mobil berwarna hitam itu membawa Yolanda