54 - Tari

1570 Kata

“Kamu… kenapa pindah ke sini?” Tari tertegun. Ia memandangku beberapa detik. Membuatku merasa bersalah dengan pertanyaan yang barusan kulontarkan. “Nggak betah di kos yang lama.” Jawabnya kemudian. “Oh…” Aku mengangguk-angguk. “Kamu nggak tanya kenapa?” Tari mengangkat alis. Aku jadi ikut-ikutan. “Ke-kenapa?” Tanyaku bingung. Kenapa aku harus bertanya kenapa? Bukankah itu urusannya kalau ia tidak betah dengan kosnya yang lama? Toh, sama sekali tak ada hubungannya denganku. Aku tak punya niat untuk pindah kos. Jadi tak perlu mengantisipasi tempat kos yang tidak nyaman. “Di sana banyak mahasiswa baru. Jadi ribut. Terus nggak ada penjaga kosnya juga. Jadi bebas banget. Mau pulang jam berapapun bebas. Mau bawa tamu siapapun juga bebas. Aku nggak nyaman.” Tari mengedikkan bahunya. “Padaha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN