Hilang dan Menemukan

1864 Kata

Tidak jauh berbeda dari Zivanna, Kezia juga tenggelam dalam rasa bersalah yang menghimpit d**a. Ia duduk bersandar di ranjang rumah sakit, tubuhnya lemah dengan infus menancap di punggung tangan, tapi justru pikirannya yang lebih sakit dibanding fisiknya. Bayangan wajah Ardanta terus menghantui, bagaimana pria itu menjatuhkan diri ke laut lepas hanya untuk menyelamatkannya. Air mata kembali turun tanpa ia bisa cegah. Ardanta sudah lama meninggalkan nama besar Montrevra, sebuah klan yang bagi dunia militer adalah racun, jaringan bayangan yang ditakuti bahkan oleh negara. Ia tahu, Ardanta membencinya. Tapi malam itu, demi dirinya, demi nyawanya, Ardanta tak ragu mengulurkan tangan pada darah lamanya, membiarkan Montrevra muncul dari kegelapan. Kezia tahu semua itu bukan kebetulan. Sang Pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN