Hari demi hari berlalu, luka di tubuh dan batin Zivanna mulai mereda. Dan juga, apa yang dilakukan Hakim tetap tersembunyi rapi, tak pernah terdeteksi oleh negara. Ia masih tinggal di rumah mertuanya, dikelilingi dinding yang lebih mirip benteng pelindung daripada sekadar rumah keluarga. Orangtuanya beberapa kali datang menjenguk, membawa doa dan dukungan, seolah ingin menutup kembali retakan yang sempat terbuka di antara mereka. Sementara itu, kabar dari Kezia pun membuat dadanya sedikit lebih lega, yaitu sahabatnya sudah keluar dari rumah sakit, meski bayangan malam gelap itu masih terus membayanginya. Setelah kejadian tersebut, kehidupan Zivanna berubah lebih ketat. Ia kini memiliki pengawal pribadi, seorang perempuan dan seorang laki-laki, yang selalu bersiaga setiap kali dirinya mela