Menumpahkan Rindu

2226 Kata

Kezia begitu bahagia melihat Zivanna yang kini tengah berdandan, menyapukan lipstik nude ke bibirnya di depan cermin rias kayu jati. Gaun selutut warna krim dengan detail renda tipis membalut tubuh Zivanna yang mulai membulat manis. Pipinya berseri, matanya kembali hidup. Aura perempuan yang jatuh cinta dan dicintai dengan tulus. Kezia tersenyum miring, lalu pelan-pelan berdiri sambil meraih tasnya. Ia tahu diri. Ia tak ingin jadi saksi dari segala kebucinan yang pasti akan terjadi malam ini. Zivanna melirik dari pantulan cermin saat melihat Kezia berkemas. “Mau ke mana sih lo?” tanyanya heran, memiringkan kepala sambil membentuk sudut eyeliner terakhir. “Heh, bego.” Kezia tertawa kecil. “Baliklah ke Jakarta. Masa iya gue di kamar ini nginep, kan lo tidur sama laki lo? Gila, mana kuat ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN