Kezia menghela napas dalam, menyentuh pelipisnya yang berkeringat ketika mendapati sosok Zivanna sudah berdiri di café depan galeri Keziabekerja paruh waktu. Rambut Zivanna dikuncir santai, wajahnya segar dengan makeup tipis, dan ekspresinya… yah, tampak kesal. Kezia mendekat. “Lo kayak gak ada kerjaan banget sumpah. Bukannya hari ini ada live buat skincare baru itu?” Zivanna berdecak, tangan menyilang di depan d**a. “Aman sih, di-handle sama team, paling nanti malem gue ke Gudang buat liat stock. Sekarang gue mau minta anter sama lo.” “No ya kalau lo ke sini buat ngajak gue cari tahu soal perempuan koma itu, sorry banget ya, gue out. Gue nggak mau ikut campur masalah rumah tangga lo sama Om Hakim itu.” Zivanna langsung menggeleng cepat. “Bukan. Gue bukan mau bahas dia. Udah kelar, uda