Menerima dan Melepaskan

2635 Kata

Langit Yogya berwarna biru pudar dengan semburat jingga di ujung barat, seperti kanvas raksasa yang tenang. Tak ada hiruk-pikuk ibu kota, tak ada sirine ambulans, tak ada gemuruh helikopter militer. Hanya desir angin yang menembus sela-sela pohon sawo kecik dan gemerisik dedaunan jati di kejauhan. Dan di bawah langit itu, mobil hitam yang membawa Zivanna melaju perlahan, memasuki pekarangan rumah joglo yang sangat luas, halaman depan dan belakang terbuka, dilingkupi rerumputan rapi dan pohon-pohon tua yang menjulang seperti penjaga setia. Tempat ini... adalah tempat mereka pertama kali bergulat dalam senyap. Tempat malam pertama yang tak diucapkan sebagai cinta, tapi terasa seperti cinta. Malam yang asing, namun tak pernah Zivanna sesali. Waktu itu, mereka belum saling menyatakan. Belum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN