Damai

1562 Kata

Sepertinya Zivanna memang salah memilih hadiah lingerie untuk menyambut sang suami. Yang ia pikir akan memicu sekadar malam penuh pelukan dan satu-dua ciuman panjang, justru berubah menjadi maraton tak berujung. Semalaman ia digempur hingga tubuhnya seolah kehilangan batas waktu, berpindah dari ranjang, sofa, hingga lantai marmer yang dingin, hanya untuk kembali terjerat lagi dalam hasrat yang mengaburkan logika. Hakim memeluknya erat di setiap jeda, memberi makan dan minum, namun selalu menariknya kembali ke pusaran gairah. Di antara tawa, sentuhan, dan napas yang terengah, malam itu menjelma hari yang mereka habiskan sepenuhnya untuk saling memiliki. Pagi menjelang dengan sinar lembut menyusup dari sela tirai, namun dunia di dalam rumah itu seakan tetap tertutup rapat dari segala yang a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN