Hari demi hari berlalu. Dan semuanya serasa baru bagi Zivanna, seperti lembaran bulan madu yang tak kunjung habis ditulis oleh waktu. Rumah yang dulu dingin dan kaku kini berubah menjadi ruang-ruang hangat yang dipenuhi tawa, pelukan, dan tatapan mencintai. Hakim bukan hanya seorang suami, ia adalah segala bentuk kelekatan yang membuat Zivanna merasa lengkap, utuh, dan dilindungi.
Mereka seperti dua insan yang baru mengenal cinta dan tak ingin lepas walau sesaat, seolah takut dunia terlalu rakus merenggut waktu mereka. Segalanya menjadi ritual, dari menyeduh teh pagi bersama, hingga saling mencuri cium di sela-sela dapur. Zivanna mulai mengenali caranya mencintai yang bukan hanya lembut, tapi juga menyeluruh dan diam-diam menggenggam jiwanya.
Namun, cinta yang datang dari seorang perwira
