Ini sudah hari kelima, Zivanna ditinggalkan oleh Hakim dalam tugas dinas luar negeri. Meski setiap pagi dan malam mereka rutin melakukan panggilan video, entah itu sekadar menyapa atau saling mengawasi raut wajah masing-masing, tetap saja ada kekosongan yang tak bisa dipenuhi oleh sinyal dan layar. Zivanna mengeluh soal langit Jakarta yang mendung, atau tentang tumis pare yang rasanya gagal hari ini. Kadang ia merasa badannya capek padahal tidak melakukan apa-apa. Namun, tanpa pernah absen, Hakim selalu tahu cara menyentuh hatinya dari jauh. Ia pernah meminta anak buahnya mengantarkan macarons kesukaan Zivanna langsung ke depan pintu, atau memesan makanan Korea favoritnya hanya karena mendengar gumaman lemas di ujung telepon. Pernah pula Mbok tiba-tiba membawa semangkuk wedang jahe dan sep