Tautan Takdir

2518 Kata

Hari demi hari terlewati dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya yang penuh tuntutan dan kesepian, Zivanna merasa seperti benar-benar hidup. Tidak lagi diburu deadline skripsi, tidak lagi terjebak antara tuntutan kuliah dan ekspektasi keluarga. Beban itu telah sirna. Ia tinggal menunggu jadwal sidang akhir, sambil pelan-pelan membenahi bisnis skincare-nya Aureka Botanica yang sempat ia abaikan. Pagi tadi, ia bahkan membuat kue kering dari resep Kezia, cokelat almond renyah dengan sentuhan sea salt dan bubuk kayu manis. Ia akan membawanya ke rumah sahabatnya itu sekarang. Dan Hakim? Pria itu tetap seperti sedia kala, dingin di luar, hangat di dalam. Berangkat pagi buta dengan seragam militer yang selalu rapi dan aroma parfum maskulin yang samar tapi kuat. Pulang malam dalam lelah yang t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN