Di dalam kamar Diana, suasana perlahan dipenuhi rasa harap yang membuncah. Azka berdiri di sisi ranjang, memperhatikan Diana yang masih terbaring dengan tubuh lemah, tetapi kini mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Di sebelahnya, Vera menggenggam tangan putrinya dengan erat. Matanya basah oleh air mata kebahagiaan yang perlahan membanjiri hatinya. Dokter Kamil berdiri di dekat monitor, sesekali mencatat perkembangan kondisi pasien dengan cermat. "Pak Azka, gerakan ini adalah pertanda baik," ujar Dokter Kamil dengan nada optimis. "Namun, kita harus tetap memantau kondisinya secara bertahap. Proses ini membutuhkan waktu dan dukungan penuh dari keluarga." Azka mengangguk, senyum tipis terukir di wajahnya. “Terima kasih, Dokter. Saya yakin Diana bisa melewati ini. Dia wanita yang kuat,”