Malam yang begitu panjang di mansion keluarga besar Azka terasa mencekam. Dilah terus berjaga di sisi Tiara yang kembali demam setelah sebelumnya suhu tubuhnya sempat turun. Wajah mungil bocah itu memerah, kelopak matanya bergerak gelisah dalam tidur. Tangisan Tiara yang lirih tadi malam kini berubah menjadi gumaman tidak jelas. Tubuhnya terasa panas, bahkan meski kompres sudah beberapa kali diganti oleh Dilah dan Yeni, salah satu maid yang baru menyelasikan tugasnya di lantai bawah, menawarkan diri untuk membantu. “Mbak Dilah, istirahatlah sebentar. Biar saya gantian jagain Tiara,” ujar Yeni dengan nada lembut. Dilah menggeleng lemah, matanya yang sembab menunjukkan kekhawatiran mendalam. “Terima kasih, Mbak Yeni. Tapi, saya nggak tenang kalau nggak di sini. Kasihan, Tiara seperti ini s