Bab 33. Penyesalan Azka

1651 Kata

Azka kembali menundukkan kepala, merasakan dadanya begitu sesak. Seumur hidupnya, ia tak pernah merasa seburuk ini. Air matanya jatuh begitu saja, tanpa bisa ia tahan di depan mamanya. Rasa bersalah begitu menyesakkan dadanya. Latifah yang masih berdiri di depannya, menatap putranya dengan penuh iba. Ia melangkah mendekat, lalu menggenggam tangan Azka erat. "Azka ... kalau kamu menyesal, itu artinya kamu sadar akan kesalahanmu. Tapi, menyesal saja tidak cukup, Nak," ujar Latifah lembut, penuh kasih sayang. Azka mengusap wajahnya, mencoba mengatur napasnya yang terasa berat. "Aku sudah meminta maaf pada Qiana, Mah. Aku sadar selama ini aku hanya menganggapnya sebagai pelayan, baby sitter Tiara. Aku buta, Mah. Aku terlalu terobsesi dengan Diana sampai tidak melihat bahwa selama dua tahun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN