Bab 21. Pergolakan Azka

1361 Kata

"Aku Kehilangan Qiana, dan Semua Ini Salahku: Penyesalan yang Terlambat untuk Kembali." *** Menjelang siang, mansion Azka terasa sunyi. Tiara masih terbaring lemah di kamar, sementara Dilah sibuk mengganti kompres dingin untuk menurunkan panasnya. Sementara di kamar Azka, suasana serupa tidak jauh berbeda. Pria itu berdiri di depan cermin besar, memandangi dirinya sendiri. Wajahnya kusut, rambutnya acak-acakan, dan matanya menunjukkan kelelahan akibat semalam tidak bisa tidur tenang di rumah sakit. Azka mendengus pelan, lalu membuka lemari pakaiannya. Namun, tidak ada baju yang biasanya sudah tergantung rapi di sana. Sejak Qiana pergi, tidak ada lagi yang menyiapkan kebutuhan pribadinya, meskipun sebenarnya masih ada Amir yang bisa menggantikan tugas Qiana. Azka membanting pintu lemari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN