Bab 29 – Perlindungan yang Dipertanyakan

1004 Kata

Pagi itu, sirene panjang kembali menggema, tanda semua napi harus siap dan segera berbaris. Aruna masih kaku ketika melangkah keluar dari dalam sel, tubuhnya terasa berat karena tidur yang tidak pernah benar-benar utuh. Namun ada sesuatu yang berbeda yakni ia tidak lagi merasa sepenuhnya sendirian. Maya berdiri beberapa baris di depannya, tegap, dengan tatapan yang seakan menguasai keadaan. Tatapan itu memberi sedikit rasa aman, meski Aruna tahu ia tidak bisa menggantungkan hidup sepenuhnya pada orang lain. Setelah apel pagi, para napi kemudian digiring menuju lapangan untuk kerja bakti. Beberapa ada yang menyapu, ada yang mengangkat karung, dan sebagian membersihkan saluran air. Aruna ditunjuk membersihkan halaman dengan menggunakan sapu lidi. Tangannya cepat terasa perih, terbiasa le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN