Ingin Saling Melindungi.

1114 Kata

Peringatan dari Suster Sonya yang mengatakan bahwa Bima adalah prajurit pilihan dengan intuisi tajam —naluri dan prasangkanya selalu tepat sasaran— terbukti benar. Baru beberapa menit sejak Arafah menjalankan rencana bersembunyi kegelisahannya, Bima sudah merasakan ada yang tidak beres. Tatapan pria itu mendadak berubah. Dari hangat dan penuh perhatian, kini kian menyelidik, menusuk tepat ke pusat kegelisahan Arafah. Perempuan bertubuh mungil itu menelan ludah, berusaha menguasai dirinya, meski ketegangan jelas tergambar di sana. “Belum mau bicara, Fah?” tanya Bima. Nada suaranya terdengar lebih serius dari sebelumnya. Arafah masih enggan menjawab, menggigit bibir bawahnya takut. Dia tahu dia harus segera mengatakan sesuatu atau Bima akan semakin curiga, tetapi terlalu sulit baginya mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN