Bima juga ikut meninggalkan rumah sebagaimana Kirana yang marah padanya. Langkah kali prajurit itu terasa lebih berat dari biasa, seolah tidak punya tujuan dan bingung hendak pergi kemana. Malam semakin larut ketika akhirnya Bima sampai di rumah Yudha. Tanpa mengetuk, dia membuka pintu dan langsung masuk. Yudha, yang sedang duduk di ruang tamu dengan secangkir kopi, mendongak dengan dahi berkerut. "Kau datang malam-malam begini tanpa kabar. Ada masalah?" Bima tidak menjawab, hanya berjalan ke arah sofa, lalu membanting tubuhnya ke sana. Matanya menatap kosong ke langit-langit, rahangnya mengatup kuat. Yudha menatap sang sahabat dalam diam. Lalu, setelah beberapa saat, lelaki dengan kaos rumahan itu meletakkan cangkir kopi di meja dan bertanya, "Ini tentang Kirana? Istri barumu itu?" B