Selama bertugas menjadi seorang prajurit yang disibukkan oleh misi dan tanggung–jawab menjaga perdamaian dunia, Bima tidak pernah segelisah dan sewas–was ini sebelumnya. Komandan pasukan khusus itu tidak tahu kapan kecemasan ini bermula, tetapi hari–hari setelah dirinya memutuskan absen dari kunjungan rumah sakit terasa berat dan begitu menyiksa untuknya. Kosong, hampa, sukar dijelaskan dengan kata–kata. Puncaknya disuatu malam Bima sampai tidak bisa tidur. Gelisah bukan main dikarenakan bayang–bayang seorang gadis berlesung pipi yang terus menghantui, memenuhi seisi kepalanya. Bima pada akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi pada Kopral Arga yang kebetulan makin dekat dengannya mengenai apa yang menimpanya. Debaran aneh di d**a hingga membuatnya kurang fokus menjalani aktivitas seper