Eps. 38 Potret Diri

1258 Kata

Joy terus berlari mengejar angkot karena bila menunggu lagi mungkin dia akan terlambat. Ini saja dia sudah menunggu lama. Sayang, angkot terus melaju mungkin karena ramai dan tidak mendengar teriakan nya. Joy tak peduli bila harus berlari lebih kencang daripada menunggu angkot lagi. Dia pun berteriak lebih nyaring. "Pak, tolong berhenti." Suaranya didengar oleh salah satu penumpang yang duduk di dekat pintu yang kemudian diteruskan pada sopir, hingga angkot berwarna biru itu berhenti. Dengan napas hampir putus, Joy kemudian masuk ke angkot. Duduk di dekat pintu sisi kiri sembari menyebutkan tempat di mana dia turun. Dalam angkot yang sesak rasanya seperti dimasak, gerah sekali. Bahkan aroma di sana campur aduk. Ada aroma parfum, aroma asam keringat dan aroma terasi dari seorang ibu yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN