Joy dan Anita merasa aneh saja ditatap intens dengan tajam seperti ini. Kenapa Daffin mendadak berdiri di depan pintu menyorot ke arah mereka? Apa ada sesuatu?
Joy dan Anita saling tatap dalam bingung untuk sepersekian detik, namun kembali menatap Daffin dengan penuh tanya.
"Ada apa, Dok?" Anita memberanikan diri bertanya mewakili yang lain.
Daffin seketika mengerjap juga menarik pandangan, salah tingkah sendiri. Dia berniat pergi ke kantin lebih awal. Jamnya bebas, mau istirahat kapan pun boleh asal pekerjaannya sudah selesai. Mendadak langkahnya terhenti kala Joy menatapnya.
"Enggak. Nggak ada apa-apa, aku hanya lewat kok. Silakan kalian lanjutkan obrolannya, jangan merasa terganggu karena aku." Daffin menampilkan muka tenang meski sebenarnya dia menutupi ketegangannya.
Sebelum ada
