Darren membawa Amber masuk ke dalam mobilnya, mendudukkannya di kursi samping, dan memasangkan sabuk pengaman. Lalu pria itu juga mengatur sandaran kursinya agar sang wanita bisa nyaman. Berbagai umpatan terucap dalam hatinya. Jika dia terlambat sedikit lagi, entah bagaimana keadaan Amber. Darren tidak akan bisa membayangkannya.
Darren segera menyalakan mobilnya, mengendarainya dengan cepat. Tidak memedulikan bunyi klakson yang bersahutan saat dia menyalip. Dia juga tidak memerhatikan jarum kecepatan. Hanya satu tujuannya, sampai rumah secepatnya.
Lima belas menit kemudian, Darren sudah memakirkan mobilnya di depan pintu. Pria yang sedang panik itu segera turun dari mobil. Dengan langkah lebar, dia memutari mobil dan membuka pintu samping. Dengan hati-hati, Darren menggendong Amber. Seor
