“Bagaimana keadaannya?” tanya Darren pada perawat Amber yang sedang berjaga di depan kamarnya. “Nyonya sedang beristirahat. Beliau sudah menghabiskan makan malamnya, Tuan. Beliau juga meminum obatnya. Nyonya juga sudah tidak perlu lagi diberi infus. Kondisinya benar-benar membaik,” jawabnya sambil menunduk. Darren mengangguk. Mulutnya berkedut mendengar seseorang memanggil Amber nyonya. Sekuat tenaga dia menyembunyikan rasa bahagianya. Tangannya meraih handle pintu dan memutarnya. Di dalam kamar, Amber tampak tidur terlelap. Tidak ada lagi ada infus yang terpasang. Wajah Amber juga sudah tidak lagi pucat. Darren merasa lega. Perlahan, Darren melangkahkan kakinya mendekati ranjang. Dilihatnya wajah Amber yang begitu damai. Tanpa sadar, sudut bibir Darren terangkat. Tangannya terulur, me