bc

Penjara Cinta Duda Perjaka

book_age18+
295
IKUTI
3.1K
BACA
one-night stand
HE
age gap
friends to lovers
kickass heroine
boss
heir/heiress
drama
sweet
bxg
lighthearted
serious
bold
city
office/work place
friends with benefits
assistant
selfish
like
intro-logo
Uraian

"Gila, bagaimana bisa dia masih perawan? Bukankah jam terbangnya sudah tinggi dan cukup berpengalaman?" - Fabian Alexander

.

Maksud hati melampiaskan kekecewaan lantaran pengkhianatan mantan istrinya, Fabian Alexander nekat menyewa seorang wanita sebagai teman tidurnya pasca resmi menyandang status sebagai duda.

Namun, takdir seolah mengujinya. Seorang gadis asing justru datang padanya dalam keadaan setengah mabuk tanpa menyadari bahwa dia tengah melangkah ke dalam jurang yang sama sekali tidak dia rencanakan. Fabian yang mengira bahwa wanita itu memang datang untuknya dan menghabiskan malam panas tanpa sedikitpun merasa curiga.

Tak disangka, saat pagi datang Fabian terbangun sendirian dan dia mendapati noda merah di seprai yang menandakan bahwa gadis itu masih perawan, bukan gadis panggilan yang disewa sang asisten, melainkan calon istri orang.

Kanika Zahira, seorang influencer kurang terkenal yang masih begitu belia. Alih-alih mundur, Fabian justru semakin terobsesi mendekati gadis itu dengan dalih tanggung jawab.

Seakan tidak peduli dengan pernikahan Kanika yang sudah begitu berencana, Fabian justru mengungkung gadis itu dalam obsesinya.

Apa yang harus Kanika lakukan? Mampukah dia melepaskan diri dari penjara yang tak sengaja dia masukin sendiri? Dan bagaimana dengan pria yang sudah jelas bestatus sebagai calon suaminya? Apa mungkin masih bersedia menerima Kanika yang sudah terjamah?

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 01 - Jam Terbangnya Tinggi
“Carikan aku wanita terbaik untuk menemaniku malam ini, Mohan.” Nyaris bersamaan dengan suara meja yang digebrak sekuat tenaga, permintaan itu terdengar dari mulut Fabian Alexander. Pria frustrasi yang baru saja resmi menduda pasca hakim memutuskan tali pernikahannya bersama Sadira, sang mantan yang merupakan seorang aktris papan atas dan terkenal di berbagai negara. Hampir dua tahun dia mencoba menerima pernikahan yang memang berawal dari perjodohan itu dengan susah payah, tapi akhirnya kandas juga lantaran mantan istrinya memilih mendua. Merasa bahwa dia dibuang dan tidak berharga di mata wanita, Fabian murka dan juga merasa terhina. Dia bermaksud membalas, video tak senonoh yang dilakoni oleh Sadira bersama pria lain sewaktu menjadi istrinya menjadi alasan kuat Fabian untuk melakukan hal sama. Menjamah wanita lain dan melampiaskan hasrat yang rela dia tahan begitu lama dengan maksud tidak ingin memaksa Sadira. Sayangnya, saat ini Fabian tidak sedang dekat dengan siapapun dan dia tidak mungkin terang-terangan mengajak wanita secara acak untuk melakukan hubungan seks bersamanya. "Anda yakin, Bos? Bukankah Anda pernah bilang bahwa anti hal begini?" Mohan, asistennya kembali memastikan lantaran khawatir Fabian salah langkah karena terlalu gegabah. Mengingat, dia sendiri pernah memberikan ide semacam itu untuk Fabian, tapi pria itu menolak mentah-mentah dengan alasan tidak sudi menyentuh wanita yang sudah terjamah. “Yakin, apa yang membuatmu berpikir aku tidak yakin?" Pria itu balik bertanya dan kali ini, dia terlihat marah. "Cepat cari dan utamakan yang sudah memiliki jam terbang tinggi, paham?!" Cara bicara Fabian sama sekali tidak ramah, lebih terdengar membentak tanpa jeda hingga Mohan sampai berusaha menahan napasnya. “Saya hanya memastikan, Bos, siapa tahu Anda perlu pertimbangan mengingat risiko penyakit kelamin atau semacamnya, terlebih lagi untuk yang sudah memiliki jam terbang tinggi seperti permintaan Anda." Meski sikap Fabian menyebalkan, tapi Mohan masih berusaha mengingatkan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. "Sudah kukatakan aku tidak peduli, lakukan saja tugasmu dan aku tunggu di grand Orion ... nomor kamarnya akan aku hubungi setelah ini," tegas Fabian sama sekali tidak terbantahkan. Kata-kata yang dia lontarkan menegaskan bahwa niatnya tak main-main. Tanpa peduli risiko ataupun ucapannya di masa lalu, Fabian mengambil keputusan yang begitu bulat hanya karena merasa dikhianati. Usai mengatakan itu, dia benar-benar melangkah pergi menuju hotel untuk mempersiapkan dirinya nanti malam. Tanpa meminta didampingi oleh Mohan yang memang sakit kepala karena terlalu banyak urusannya, Fabian terus melangkah panjang. Pikirannya kusut, sementara wanita utusan Mohan datang, Fabian memilih untuk beristirahat sebentar karena hari memang masih sore dan masih butuh beberapa jam untuk menantikan kehadiran sang rembulan. Berharap rasa lelahnya sedikit berkurang karena sejak beberapa bulan terakhir, Fabian tidak bisa tidur dengan tenang. Perang dingin antara dirinya bersama sang istri dan melibatkan kedua orangtua dari kedua bilang pihak membuat Fabian lebih lelah dari apapun. Terlebih lagi, ketika dia menyadari bahwa Sadira berbohong dan dia sama sekali tidak sakit apapun, tapi memang enggan disentuh olehnya sebagai suami. Brugh Fabian mengempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Kamar nomor 27 adalah pelabuhan terakhirnya, segera Fabian mengabari Mohan agar tidak lupa nantinya. "Dasar tidak tahu terima kasih, padahal tanpa menikah denganku karirmu tidak akan sebagus itu, Sadira.“ Dia berucap dingin, lain yang dikerjakan lain pula yang dipikirkan. Jemarinya masih sibuk memberi kabar untuk Mohan, sementara otaknya terus berpikir tentang mantan istri yang benar-benar berkhianat dan menjalin hubungan gelap bersama Maxim, lawan mainnya di drama terbaru Sadira. || Baik, Bos ... Claudia akan datang sebelum jam 07 malam, Anda bisa beristirahat lebih dulu sembari menunggu malam. Begitu jawab Mohan lewat pesan singkat yang dia berikan. Tanpa berniat untuk membalas atau balik bertanya, Fabian sengaja menonaktifkan ponselnya demi menghindari pertanyaan dari berbagai pihak terkait putusan perceraiannya, terutama teman dan juga pihak keluarganya. Terlalu malu Fabian andai mereka tahu apa yang kini dia alami. Kesabarannya dalam meluluhkan hati Sadira yang dia harapkan bisa berubah di masa depan tak berbuah manis, tapi justru miris. Perlahan, pria itu beranjak dari atas tempat tidur. Sebelum menggempur wanita yang akan dia jadikan pelampiasan nanti malam, Fabian bermaksud membersihkan diri lebih dulu karena memang gerah kebetulan. Lama Fabian menghabiskan waktu di kamar mandi, apa yang terjadi pada rumah tangganya membuat pria itu merasa hancur dan juga terhina. Terlebih lagi, dari lubuk hati yang paling dalam rasa cinta untuk Sadira itu perlahan tumbuh tanpa dia sadari. “Aaarrghh si-al!! Kamu benar-benar buta, Sadira!!!” Fabian berteriak memecah keheningan, dia menarik rambutnya frustrasi sembari terus meratapi nasib si-alnya ini. Merasa cara ini justru semakin membuat kepalanya seakan berasap, Fabian segera mengakhiri ritualnya dan segera keluar. Nampaknya, hari sudah gelap dan sesuai dengan kesepakatan sebentar lagi Claudia, wanita panggilan yang diutus oleh Mohan akan datang. Dan, baru saja dipikirkan, detik itu pula pintu kamar Fabian diketuk dari luar. Cara mengetuknya agak sedikit berbeda, persis pencuri sebernya. Dan, Fabian tidak sempat berpikir macam-macam karena memang ada yang dia tunggu. Tanpa basa-basi, Fabian membuka pintu tersebut dan di depannya, seorang wanita cantik yang tampak begitu muda dan terlihat kacau datang ke kamarnya. “Hai, Sayang ... aku belum terlambat, 'kan?" Suaranya terdengar serak, aroma alkohol menguar dari mulut wanita cantik itu. "Hem, bel-hei?” Belum sempat Fabian menjawab pertanyaan itu, wanita yang dia duga utusan Mohan itu justru menghambur ke arahnya dan menyerang secara agresif hingga Fabian tertantang untuk mengimbangi. "Agresif sekali, apa karena jam terbangnya sudah tinggi?" . . - To Be Continued -

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
15.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
180.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
229.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
154.3K
bc

My Secret Little Wife

read
128.0K
bc

Ibu Susu Anak Dosen Duda

read
4.2K
bc

Diam-diam Suami Temanku Menyimpan Rasa

read
1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook