“Reina, jangan lupa besok kita datang ke resepsi Nona Elena.” Kata Abdi di suatu sore di rumah kakak iparnya.
Kening Reina berkerut, menyatu, bingung, coba memikirkan siapa itu Nona Elena.
“Siapa itu Nona Elena? Kok aku baru dengar sih? Kamu tahu siapa dia, Jingga?” Tanya Reina kepada Abdi dan Jingga sekaligus.
“Enggak.” Jingga menggeleng. Matanya berbinar menatap hidangan yang tersedia di meja. Ada banyak sekali hidangan enak tersedia sore ini.
Reino mengundang beberapa orang kerabatnya untuk sekedar mengadakan syukuran kehamilan Jingga yang sudah menginjak bulan keenam belas. Saatnya ditiup ruh ke janin itu. Akhirnya setelah melalui drama dan pertengkaran kecil antara Reino dan istrinya yang masih sangat muda itu, Jingga berhasil meyakinkan Reino untuk mereka punya anak. Kemarin me
