Chapter 127 - Malu

526 Words

Putri berusaha menghindari ciumanku dengan menggelengkan kepalanya ke samping tapi kan tanganku memegangi wajahnya. "Mmmmmmm," Putri hanya bisa pasrah dan membiarkan aku mencium bibirnya mesra. Pertamanya sih ni anak pasif banget. Aku tahu pasti gara-gara ada Nisa di samping kami. Tapi setelah beberapa detik, Putri akhirnya mulai bereaksi dan membalas pagutan bibirku mesra. Kami berdua saling berciuman dengan mesra dan lama kelamaan berubah menjadi ciuman ganas dengan saling melumat bibir dan memainkan lidah di rongga bibir pasangannya. Setelah beberapa menit, Putri melepaskan ciuman kami dan napasnya terengah-engah. "Ayang Ni, Putri kan malu sama Nisa," bisiknya lirih dengan muka yang memerah seperti kepiting rebus. Aku cuma tersenyum. Putri nggak tahu kalau sejak kami berciuman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD