Tidak pernah terbayangkan oleh Rengganis jika Arga akan semarah ini hanya kerena hal yang sangat sepele menurut Rengganis.
Arga bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, tapi justru mengikuti apa yang dia pikirkan sendiri.
Rengganis berusaha menahan sisa pakaiannya, saat Arga justru semakin menekan tubuhnya di atas ranjang.
Rengganis menahan napas, tubuhnya gemetar hebat, mata bulatnya memandang wajah Arga yang penuh amarah dan luka yang tak bisa dia pahami.
"Mas... Tolong jangan lakukan ini.." desisnya dengan suara bergetar, seperti benang halus yang nyaris putus.
Ini adalah kali pertama Arga bersikap seperti ini dan sungguh Rengganis kesulitan untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dia masih terus mempertahankan harga dirinya, karena meski Rengganis ingat jika mereka a
