"Kalian ngapain kesini!!" Suara bentakan terdengar menggelegar ketika kami masuk ke dalam halaman rumah Putri. Papa berdiri dengan berkacak pinggang di pintu depan rumahnya. Mama terlihat berdiri di belakangnya dengan mata sembab dan pandangan tak percaya saat melihat kami berdua. Aku menggenggam tangan Putri yang terasa dingin erat-erat dan menariknya agar mengikuti aku berjalan ke arah rumahnya. Putri terlihat mulai menangis dan menundukkan kepalanya. "Kita hadapi sama-sama," bisikku pelan ke arah gadisku untuk memberinya sedikit rasa aman yang aku tahu sangat dia butuhkan saat ini. Putri menganggukkan kepalanya tanpa suara. Beberapa detik kemudian, kami berdua sudah berdiri di depan Papa dan Mama. "Om, saya kesini mau..." "Aku tak mau dengar alasanmu kesini!!" bentak Papa tanp