"Mas pake aja mobil Ira," kata Ira sambil merapikan kerah bajuku di depan rumah. "Nggak ah, naik motorku aja," jawabku. Putri berdiri di sebelah kami. Dia sudah berdandan serapi dan secantik mungkin. Lha ini kan bakalan jadi hari bersejarah bagi kami. Ceritanya, aku kan bakalan ngelamar doi malam ini. Nisa ndak ada disini, aku udah nganterin dia pulang agak cepat tadi. Nisa ngerti kok setelah aku menjelaskan semuanya. Dia mau aku nyelesain urusan dengan Mbak Putri-nya dulu. Ira pulang sore tadi, seperti biasanya. Ini kan Jum'at. Karena Putri dah ada motor, dia nggak perlu lagi nyamperin Putri ke Salatiga. "Kok malah pake motor Mas, kan malem ini, ntar masuk angin," bisik Ira pelan sambil mengecup keningku setelah selesai merapikan bajuku. Semp@k.. Emang aku anak kecil, kena angin ma