POV Redi "Kenapa kamu? Pusing?" Aku yang sedang duduk di sofa memijit-mijit kening seketika menegakkan tubuh saat lihat perempuan tinggi langsing yang mengurusku dari kecil itu berdiri di ambang pintu, kedua tangannya membawa plastik merah yang mengembung. Aku mendekat lalu mengambil alih bawaannya. "Kenapa kesini tak bilang-bilanglah? Aku kan bisa jemput di muara kalau tau mau kemari. Ibu ini." Aku membawa plastik berisi aneka sayuran ini ke kulkas, memasukkannya asal saja. Ibu berdiri diam memperhatikanku. Ia menarik napas panjang. "Naik ojek tadi. Ibu kesini hanya mau memastikan apa kamu masih hidup," katanya dengan kerut jengkel. Aku tertawa kecil mendengarnya, itu sindiran telak karena aku sudah hampir satu bulan tak bertandang ke rumahnya. Aku dibesarkan olehnya sejak orangtuaku