20

1665 Words

POV Putri "Ki, maaf ya, tadi, aku ngada-ngada." Aku menekan kapas di sudut bibirnya, menatapnya tak enak hati. Untunglah Zaki tak mengelak bualanku, membuatku lega karena Om Redi berhenti memaksa ikut dengannya. Mungkin karena kedatangan ayah juga. Kejadian terakhir kali, benar-benar membuatku bergidik melihat Om Redi. Kenangan saat ia menatapku begitu merendahkan padahal seharusnya kami sama-sama berbagi kesenangan saat melakukan hubungan suami istri, begitu nyata tergambar di benak saat melihat Om Redi tadi. Dia sangat mengerikan. Zaki mengangguk kecil. Ia menyilaukan rambut belah tengahnya yang tertiup angin ke belakang dan memandangku. "Tidak masalah. Kita teman harus saling membantu." "Makasih ya, Ki." Zaki mengangguk. Ia meraih buku cetak tebal dan membuka lembarnya perlahan. Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD