Dengan cepat Sean melepaskan pelukan Zahra dari perutnya dan bergegas mengambil piyama handuk dan memakainya. "Aku belum sholat shubuh," ucap Sean yang langsung berwudhu dan keluar dari kamar itu meninggalkan Zahra sendirian di kamar mandi. Zahra hanay terdiam dan duduk di atas kloset tertutup sambil emnikmati percikan air shower yang mengenai tubuhnya. Kenapa Sean, suaminya begitu ketus, dingin dan sanagt cuek sekali. Padahal, dulu sikap Sean begitu hangat, ramah dan lembut. "Aku telah melakukan apa yang aku bisa. Aku berusaha untuk menjadi istri yang baik, tapi kamu seolah malah ingin menjauhiku," batin Zahra dalam hatinya ingin sekali berteriak dan menangis. Sean hanya mendengus kesal. Ia mengeringkan rambutnya dan memakai pakaiannya lalu sholat shubuh di kamar. Zahra sudah mandi d