Setelah Tiga Bulan Kehancuran

1117 Words

Hujan turun perlahan di luar jendela apartemen Shanum menimbulkan irama lembut yang menenangkan. Lira duduk di belakang meja kerja kecil di sudut ruangan. Pandangannya fokus ke layar laptop sementara jari-jarinya mengetik dengan ritme cepat. Di sisi laptop, secangkir teh melati masih mengepul dan menguarkan aroma yang samar-samar bercampur dengan wangi lilin aromaterapi yang Shanum nyalakan sejak sore. "Tumben rajin banget," komentar Shanum sambil menyandarkan diri ke pintu dan melipat tangan di depan d**a. Lira tersenyum tipis, tapi tidak mengalihkan pandangannya dari layar. "Harus rajin dong. Aku kan sekarang udah jadi perempuan independen." Shanum menurunkan kedua ujung bibirnya meledek Lira sambil berjalan mendekat. "Duh, yang udah jadi virtual assistant beda, ya? By the way, anywa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD