Calon Menantu Bar-Bar 3

1579 Words

Plak! Suara tamparan itu terdengar keras dan mengejutkan. Bukan cuma aku yang terkejut—beberapa tamu di dekat meja makanan langsung berhenti bicara dan menoleh. Suasana jadi hening, seolah semua orang menahan napas. Gadis yang tadi menyindirku memegangi pipinya, wajahnya memerah—antara karena tamparan atau malu. Tatapannya langsung tertuju pada sosok yang baru saja datang. Febi. Meski hanya mengenakan gaun hitam sederhana dan riasan ringan, auranya tetap tegas dan dingin. Dia melangkah ke arahku, lalu berdiri di sisiku, menatap tajam ketiga gadis itu. “Kalau kalian nggak punya sopan santun, sebaiknya diam,” ucap Febi datar, tapi tajam. “Jangan bawa-bawa nama Kak Mahendra buat nutupin rasa iri kalian.” Salah satu dari mereka tampak ingin membalas, tapi Febi menoleh cepat, tatapannya c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD