"Arghhhhhhhhhh," aku berteriak mengingat kebodohanku yang akhirnya jatuh kedalam perangkap Alexander, aku tidak peduli dengannya yang sibuk memintaku membuka pintu. "Ini hanya kesalahan semalam, Alexander nggak mungkin akan bertanggung jawab dengan menikahiku dan akupun nggak mau menikah dengannya hanya karena dia telah merenggut keperawananku, aku tidak akan meminta dia bertanggung jawab, lagian aku nggak rela dia jadi suami sedangkan telah banyak wanita di hidupnya, hih yang ada bisa mati muda," aku melihat diriku di cermin kamar mandi, keputusanku sudah bulat. Aku memasang bajuku lagi, bau minuman keras masih terasa kental, kemudian aku menghapus airmataku dan mencoba tersenyum seakan semua ini hanya kesalahan yang tidak perlu diperpanjang. Aku membuka pintu dan melihat Alexander sed