Kantor Diamond Dreams sudah sepi malam itu. Hanya lampu meja yang menyala, memantulkan cahaya lembut di ruang kerja Elang. Ava berdiri di dekat jendela besar, memandang siluet kota yang berkelip. Senyum kecil tersungging di bibirnya, sesuatu yang jarang muncul sejak beberapa hari terakhir. Ya, dia di dalam sini. Di tempat Elang berada dan tengah memandangnya. Ava belum beranjak dari perusahaan di saat yang lain sudah pulang, dengan alasan lembur untuk acara pameran elite global nanti Ava bertahan. "Om Elang ...." Suaranya pelan, hampir berbisik. Ada kuluman bibir di wajah gadis berusia dua puluh dua tahun itu. Elang setia memandangi dari tempatnya duduk. Well, kamera pengintai sudah Elang serahkan, bahkan sudah Ava genggam. Kamera yang Ava selipkan di pot bunga hotel secara diam-di