Berbekal dari apa yang Jovanka dengar dari Rensi tadi, ia semakin yakin untuk bisa berteman dengan Luka. Ia tahu, Luka juga manusia biasa alih-alih seorang monster. Jika Rensi bisa berteman dengan Luka, pasti dia juga bisa! Jovanka mengepalkan tangannya sebagai tanda memberi semangat bagi dirinya sendiri pagi itu. Ia pun keluar dari lift dan menyapa beberapa staf yang ada di lantai yang sama dengan tempatnya bekerja. Ia sudah mengenal beberapa di antara mereka, tetapi ia memang sangat cepat dikenali karena ia adalah adik dari Devon sekaligus sekretaris dari CEO mereka yang pelik. "Pagi," sapa Jovanka pada Devon yang telah duduk di mejanya. Seperti dirinya kemarin, Devon pasti datang super pagi dengan Luka. "Kau sibuk sepertinya," Jovanka mengintip tablet Devon yang tergeletak di atas mej