Keesokan harinya, seperti yang diinginkan oleh Luka, Jovanka datang ke apartemen Luka. Ia memarkir mobil mewah itu di parkiran bawah tanah. Ia keluar dari mobil dengan perasaan sedih. Ia menyukai mobil mahal itu. Namun, itu memang bukan miliknya. Akan aneh jika Luka memberikan sebuah mobil mahal pada seorang sekretaris seperti dirinya. "Senang bisa memakaimu selama seminggu ini, Mobil Keren. Aku sangat menyukaimu, ya ampun!" Jovanka membelai badan mobil itu dengan penuh kasih lalu berniat keluar melalui pintu masuk apartemen. Langkah Jovanka terhenti di depan pintu ketika dari dalam terlihat Rensi sedang berjalan ke arahnya. Rensi terlihat sangat antusias ketika ia mengenali Jovanka. Rensi menyeringai lebar dengan tangan melambai pada Jovanka. "Hei! Gadis favorit Luka!" panggil Rensi.