28

1286 Words

“Panen banyak ya, Pak,” sapa Indah yang berlari meninggalkan temannya dan mengdekati warga yang sedang memanen mangga. “Haha iya ,nak, Alhamdulillah, gimana di atas?” “Bagus pak.. kenapa ga dipanjat aja, Pak?” tanya Uci yang sudah menyusul Indah. Mendengar jawaban sang Bapak yang mengatakan ia tak kuat lagi untuk memanjat karena pinggangnya bisa keram tiba-tiba, Indah mengusulkan pada Bapak itu agar kedua temannya yang akan membantunya. Raka langsung menoyol kepala Indah tapi tetap tidak bisa menolak melihat binar harap di mata lelaki itu, rasa-rasanya Raka sedang melihat Bapaknya sendiri. Alhasil Reza dan Raka meniti dahan-dahan tinggi pohon mangga yang ujungnya dipenuhi buah itu. Sementara kedua temannya berada di atas pohon dan Indah yang membantu mengumpulkan mangga yang sudah dipe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD