Part 8

1377 Words

Hari minggu pun tiba. Helena sedang duduk di halaman belakang rumahnya sendirian. Kedua orangtuanya, pamannya dan adik bungsunya pergi ke undangan pernikahan di desa sebelah dan ia enggan untuk ikut karena memang Helena tidak terlalu suka dengan keramaiannya. Adiknya yang lain sedang bermain di rumah tetangga sehingga satu-satunya orang yang tersisa di rumah mereka hanyalah Ahmed saja. Karena itulah, Helena memilih untuk diam di luar rumah daripada duduk di dalam rumah dan diajak bicara oleh pria itu. Entah kenapa, ia masih saja merasa kesal pada Ahmed. Sayangnya, keinginannya untuk menyendiri tidak bisa terkabul begitu saja karena kemudian Ahmed datang dan duduk di sampingnya dengan teh manis hangat dan kukusan singkong di tangannya. Pria itu kini sudah bisa menggunakan hawu dan sesekal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD