Helena memandang kepergian Yasmin dan Ahmed dalam diam. Mau tak mau ia harus merelakan Ahmed masuk ke ruangan lain di dalam rumah itu meskipun sebenarnya ia sendiri merasa tak rela. Siapalah dirinya sampai ia harus membatasi apa yang boleh dan tidak boleh Ahmed lakukan. Ia menggumamkan terima kasih kala wanita paruh baya yang sebelumnya membukakan pintu untuknya dan Ahmed datang dengan membawa nampan berisi tiga gelas air minum dan dua toples kue. "Neng anaknya pak Acep?" tanya wanita itu ingin tahu yang dijawab Helena dengan anggukkan. "Eleuh-euleuh. Tos gadis deui gening." (Sudah dewasa ternyata) Kekeh wanita itu yang membuat Helena turut tersenyum. "Sakola dimana Neng? Kelas sabaraha ayeuna?" (Sekolah dimana? Kelas berapa sekarang?) tanyanya ingin tahu. Helena menyebutkan kelasnya dan