“Lalu, apa yang mau kamu lakukan sekarang?” tanya Bela sembari menghidangkan teh hangat di hadapan Tristan. “Pertama, kamu pindah ke apartemen yang udah aku beli,” ucap Tristan sembari menyeruput teh buatan Bela. “Sudah aku bilang, aku nggak mau pindah.” Bela berkata tegas, duduk di seberang Tristan. “Kenapa kamu masih keras kepala aja?” Tristan menautkan kedua alisnya, tak suka. “Aku ngasih apartemen itu ke kamu demi anak kita, Bela. Dia layak tinggal di tempat yang nyaman.” “Jadi kamu mau bilang kalau aku sebagai ibu tuh nggak bertanggung jawab karena lebih memilih tinggal di butik gini?” Tristan menghela nafas. “Bel, aku lagi nggak mau bertengkar. Aku cuma mau kamu punya tempat tinggal yang nyaman. Kamu lagi hamil.” Hening menyelimuti keduanya. Bela terlihat ingin membantah lagi,