Keisha duduk bersandar di sofa, jemarinya perlahan mengelus perutnya yang mulai membuncit. Dress putih berbahan lembut yang dikenakannya semakin menonjolkan perutnya yang membesar. Wajahnya terlihat lelah, namun bibirnya tetap melengkung dalam senyum saat Brian duduk di sampingnya dan tanpa ragu menyentuhkan telapak tangannya ke perut Keisha. "Kak, gerak lagi…" bisik Keisha dengan suara lembut. Brian tersenyum kecil, merasakan gerakan halus dari dalam perut Keisha. Ada perasaan aneh yang menjalar di dadanya, sesuatu yang menegaskan bahwa bayi di dalam sana adalah miliknya. Anak dari hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi. "Anak kita makin aktif," gumam Brian. Keisha menoleh, tatapannya penuh kasih saat menatap pria yang sekaligus adalah kakak iparnya. Ia tahu betul betapa rumit