Rani masih duduk di sana dengan memeluk lutut melindungi surat sekaligus ponsel di dalam tas dalam dekapan. Sampai akhirnya tiba-tiba dirinya mendongak saat tak lagi merasakan air hujan mengguyur tubuhnya. Dan saat matanya yang basah bersibobok dengan netra ayahnya, tak ada ekspresi apapun yang ia tunjukkan. Tanpa menunggu, ayahnya segera menyuruhnya masuk ke dalam mobil membawanya kembali pulang ke rumah. Dalam perjalanan ayah Rani hanya diam tanpa mengucap sepatah kata begitu juga dengan Rani sendiri. Rani terus saja menunduk memikirkan apa yang harus dilakukannya. Hingga saat mereka sampai di kediaman, sang ayah meminta Rani tetap berdiri di ruang tamu mengabaikan tubuhnya yang basah. Satu tamparan pun kembali mendarat di pipi Rani untuk ke sekian kalinya. Tak hanya itu saja, sang a