Membuka Tabir

1603 Words

Rani duduk di sofa tunggal di sebelah sang ayah. Sementara saat ini tamu yang ayahnya maksud terlihat memperhatikan Rani dengan seksama. "Bagaimana, jadi kalian berangkat sekarang?" Rani menoleh. Berangkat? Ke mana? batinnya. Karena ayahnya tak mengatakan apapun sebelumnya. "Ya. Jika tidak keberatan," jawab laki-laki tersebut. "Ayah, memangnya kita mau ke mana?" tanya Rani pada sang ayah. "Bukan kita. Kau pergilah dengan nak Mario," jawab sang ayah. Rani menatap laki-laki itu dengan pandangan tak terbaca. Kemudian sebuah ide pun terlintas. Alhasil dengan sedikit terpaksa juga karena memiliki tujuan lain, Rani menyetujui perintah ayahnya. Beberapa saat kemudian keduanya telah bersiap setelah sebelumnya Rani mengganti baju dengan dress rajut berwarna peach lengan panjang dan rok ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD