“Saujana, lihatlah wajah suamimu.”
Saujana yang sedang bersandar pada bahu Leo, dengan tangan menyelinap di lengannya. Bermanja. Malah kian sengaja membuat Nata kesal.
“Dia nggak boleh cemburu sama Kakakku.”
Mendengar itu Nata hanya bisa pasrah dan Leo terkekeh, satu tangan yang bebas mengusap kepala Saujana dengan sayang “bagi Nata, aku tetap ancaman karena tahu aku adalah pria favorit kamu.”
“Tentu aja, kamu masih terfavorit dalam hidupku.”
“Ini sungguh menguji hati, nggak adil buatku sayang” Nata sudah tak tahan untuk tetap diam saja. Dia sengaja berteriak.
Saujana mengulum senyum, satu tangan lain mengusap perutnya yang besar “Leo akan menjelajah jauh, entah kapan dia akan kembali dan bertemu keponakannya ini. So, kamu harus biarkan aku bermanja sama Leo. Setelah ini aku hany
